dilahirkan dari teriak bingit pagi,
membesar bersama keringat peluh,
bergelut di antara kiri dan kanan,
Antara persoalan atau jawapan,
masih keliru,masih buntu,
riang ku lihat mereka ketawa,
terukir bibik senyuman di luaran,
dalam belum,
hempas ku lempiaskan berkecai,
namun masih utuh bersama kukuh,
lari ku mencari,tolong ku meminta,
namun hinggap seketika,
pergi selamanya,
daki-daki masih menghantui,
mengiringi zarah-zarah cair di pipi,
mingiringi zaman-zaman jahil hingga kini,
Monday, January 18, 2010
Wednesday, January 6, 2010
HEMBUS ANGIN
Datanglah angin....bermain rata di kulit ku......
biar geli....biar hibur hati ku sendiri.....
andai dapat ku gapaikan angin....
akan ku semadikan menjadi teman......
menyejukan dan menyaman kan.....
masuklah kau kedalam badan ku.....
meneroka segala jalan yang hendak dituju....
tusuk segala hati bersihkan ia sekali.....
buanglah segala titik dosa....andai bisa kau mencucinya....
kerna aku tak berdaya....ku dah tak bermaya...
angin....
sekali lagi ku pinta....
dekat padaku mari bergembira.....
hidarkan ku segala gundah......
gulana takkan bertaktha.....
biar ku tersenyum riang....girang....
terbangkan segala rasa sedih....
hapus kan.....jangan tinggal walau secebis......
biar geli....biar hibur hati ku sendiri.....
andai dapat ku gapaikan angin....
akan ku semadikan menjadi teman......
menyejukan dan menyaman kan.....
masuklah kau kedalam badan ku.....
meneroka segala jalan yang hendak dituju....
tusuk segala hati bersihkan ia sekali.....
buanglah segala titik dosa....andai bisa kau mencucinya....
kerna aku tak berdaya....ku dah tak bermaya...
angin....
sekali lagi ku pinta....
dekat padaku mari bergembira.....
hidarkan ku segala gundah......
gulana takkan bertaktha.....
biar ku tersenyum riang....girang....
terbangkan segala rasa sedih....
hapus kan.....jangan tinggal walau secebis......
Subscribe to:
Posts (Atom)